Bromus catharticus dapat menyebabkan reaksi alergi ringan pada beberapa orang, mengakibatkan rinitis alergi atau ruam kulit. Selain itu, ia mengakumulasi nitrat, yang dapat menimbulkan efek toksik jika tertelan oleh manusia.

Bromus catharticus berasal dari Amerika Selatan. Telah diperkenalkan ke seluruh dunia sebagai tanaman pakan, dan kini dianggap invasif di 57 negara di seluruh Amerika Utara, Oseania, Eropa, dan Asia. Itu juga merupakan gulma di konteks pertanian karena dengan mudah berakar di area yang terganggu, termasuk ladang pertanian dan kebun. Bromus catharticus juga mentolerir berbagai kondisi suhu dan tanah, dan ketika dikombinasikan dengan kemampuannya untuk disebarkan oleh angin, hewan, dan aktivitas manusia, ia dapat menyebar dengan cepat di area yang luas. Ketika pengendalian bromus catharticus diinginkan dalam konteks pertanian, pengurangan jarak antar baris, penundaan penanaman, dan teknik pengolahan tanah dalam dapat efektif. Telah berkembang resistensi terhadap beberapa herbisida, tetapi beberapa herbisida masih bisa efektif.

Waktu terbaik untuk memusnahkan bromus catharticus bisa bervariasi, tetapi umumnya, pemusnahan di awal musim semi atau akhir musim gugur lebih disukai. Hal ini karena penting untuk menyingkirkan tanaman sebelum mencapai tahap berbunga dan mulai menyebarkan benih. Berikut adalah panduan metode pengendalian organik atau non-ilmiah: