Hypericum perforatum dapat menyebabkan reaksi alergi dan efek samping yang parah atau mengancam jiwa pada manusia yang mengonsumsi obat resep tertentu. Tanaman ini berbahaya bagi kucing dan sedikit beracun bagi anjing, dengan gejala seperti dermatitis, gangguan gastrointestinal, dan fotosensitivitas. Pengobatan veterinari segera disarankan untuk hewan peliharaan yang terpapar hypericum perforatum, karena kontak atau konsumsi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Rentang asli hypericum perforatum mencakup Eurasia dan Afrika Utara. Tanaman ini telah menyebar ke bagian Amerika, Oseania, dan Afrika Selatan dan terdaftar sebagai gulma berbahaya di beberapa area di Amerika Serikat dan Kanada. Tanaman ini dibudidayakan di pertanian dan kebun untuk berbagai kegunaan. Namun, hypericum perforatum bersifat toksik bagi beberapa ternak, menguras kelembaban tanah, bersaing dengan spesies asli, dan dapat meningkatkan risiko kebakaran. Tanaman ini menyebar dengan cepat karena setiap individu tanaman dapat menghasilkan hingga 100.000 biji per tahun, biji bisa tetap viable sampai 10 tahun, dan tanaman juga dapat menyebar secara lateral melalui rimpang. Mencabut dengan tangan, membajak, memotong, dan membakar biasanya tidak efektif dan bahkan mungkin merangsang reproduksi. Tanaman ini tahan terhadap beberapa herbisida tetapi rentan terhadap beberapa spesies kumbang pemakan daun.

Musim terbaik untuk mencabut hypericum perforatum adalah selama musim semi atau gugur. Idealnya, tanaman harus dicabut sebelum matang dan mulai berbunga atau berbuah untuk menghindari penyebaran. Berikut beberapa cara efektif untuk mengendalikan penyebaran hypericum perforatum: